• Khutbah ‘Idul Adha 1436 H: Perjalanan Menuju Surga (Di Antara Hikmah Kisah Nabi Ibrahim AS)


    "Surga ialah tempat yang didambakan setiap orang terkhusus orang mukmin. Surga tempat istirahatnya orang mukmin. Di sanalah orang mukmin mendapatkan balasannya atas amal shaleh yang telah mereka kerjakan ketika melewati kehidupan di dunia. Surga bersifat kekal dan abadi sebagaimana neraka juga demikian. Di surgalah tempat kenikmatan dan kesenangan,tempat kebahagiaan yang tak ada kesusahan selama lamanya. Seluruh kebutuhan penghuninya tercukupi tak akan pernah kurang.

     
    Khutbah ‘Idul Adha 1436 H
    Perum Pandeyan Sukoharjo
    By : Muh Asrofi

      
    Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
     
    الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله  أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ  لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ


    اَلْحَمْدُ لِله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

    الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ، ولله الحمد


    Kembali kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah begitu banyak memberikan kenikmatan kepada kita sehingga kita tidak mampu menghitungnya, karena itu keharusan kita adalah memanfaatkan segala kenikmatan dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengabdi kepada-Nya sebagai manifestasi dari rasa syukur itu, salah satunya adalah ibadah berkorban pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik. Allah swt berfirman:


     إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

    Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah (QS Al Kautsar:1-2)


    Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para penerus risalahnya yang terus berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi ini hingga hari kiamat nanti.


    Selanjutnya, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah ‘azza wa jalla dengan menjalankan perintah-perintahnya sesuai dengan kemampuan kita dan menjauhi larangan-laranganNya. Karna tidak ada balasan bagi orang yang bertaqwa melain surga yang luasnya seluas langit dan bumi.


    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah


    Surga ialah tempat yang didambakan setiap orang terkhusus orang mukmin. Surga tempat istirahatnya orang mukmin. Di sanalah orang mukmin mendapatkan balasannya atas amal shaleh yang telah mereka kerjakan ketika melewati kehidupan di dunia. Surga bersifat kekal dan abadi sebagaimana neraka juga demikian. Di surgalah tempat kenikmatan dan kesenangan,tempat kebahagiaan yang tak ada kesusahan selama lamanya. Seluruh kebutuhan penghuninya tercukupi tak akan pernah kurang. Bahkan apapun yang diinginkan penghuninya Allah pun telah menyediakannya. Pemandangan yang indah,bidadari yang cantik jelita,istana-istana yang megah nan perkasa,aroma udara yang sejuk dan segar,rumah rumah yang terbuat dari mutiara dan emas,air sungai yang dipenuhi dengan madu dan susu manis membuat penghuninya nyaman hidup di dalamnya.Pantaslah jika tak ada seorangpun yang tidak menginginkan surga melainkan mereka yang telah buta mata dan hatinya.


    Namun demikian perjalanan menuju surga tidaklah mudah,tidaklah ringan,tidaklah murah. Semua butuh perjuangan dan pengorbanan,baik pengorbanan harta maupun nyawa,pengorbanan jiwa maupun raga. Pantaslah jika Rasulullah bersabda :


    عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم  حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

    Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Surga itu diliputi dengan hal2 yang tidak menyenangkan, dan neraka itu diliputi hal2 yang menyenangkan." ( HR. Muslim )


    Maksud sabda Rasulullah “Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yg tidak menyenangkan” maksudnya ialah bahwa jalan menuju surga itu dipenuhi dengan rintangan-rintangan dan amalan-amalan yang tidak disukai oleh jiwa manusia karena bertentangan dengan hawa nafsu. Seperti perintah mendirikan sholat 5 waktu, menunaikan zakat mal, puasa romadhon, berjihad di jalan Allah, kewajiban menuntut ilmu agama, menutup aurat, meninggalkan zina, judi, mabuk, korupsi, riba, dan dosa-dosa lainnya. Semuanya itu terasa sangat berat bagi jiwa manusia. Sehingga tatkala seorang hamba bersabar dan istiqomah dalam menjalankan setiap perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya yg mana terasa sangat berat bagi jiwanya dan bertentangan dengan keinginan hawa nafsunya, maka ia dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya berupa surga yang penuh dengan kenikmatan yang kekal nan abadi.


    Sedangkan sabda Rasulullah “Neraka itu diliputi oleh hal-hal yg menyenangkan” ialah bahwa jalan menuju neraka itu dipenuhi dengan hal-hal yang disukai oleh jiwa manusia yaitu berupa dosa-dosa dan maksiat seperti zina, riba, korupsi, mengurangi takaran dan timbangan, menggunjing orang lain, meninggalkan sholat, puasa, zakat dan shodaqoh,mempelajari ilmu agama,membaca al Qur’an,berqurban dan perbuatan munkar lainnya. Semuanya itu sangat disukai jiwa manusia karena sesuai dengan nafsu syahwatnya. Oleh karenanya, ketika seorang hamba melakukan hal-hal itu semua demi mengikuti hawa nafsu dan menyenangkan jiwanya, maka ia pun terancam utk masuk ke dalam api Neraka.


    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah


    الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ، ولله الحمد

    Jalan menuju surga Allah ialah jalan yang penuh dengan tantangan dan rintangan ytang tak akan pernah ada habisnya.sehingga siapapun yang menginginkan surga seyogyanya ia menyadari hal tersebut. Surga tak bisa diraih hanya dengan berpangku tangan.surga tak bisa didapatkan kecuali orang orang yang telah merasakan pahitnya hidup di dunia ini. Sehingga Allah mengingatkan kita dalam salah satu firmanNya :


    أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ


    “Apakah kalian mengira wahai orang-orang yg beriman,bahwa kalian masuk surga padahal kalian belum mendapat cobaan seperti yang telah menimpa org beriman sebelum kalian. Yaitu berupa kemiskinan ,penyakit,dan rasa takut serta diliputi dengan berbagai hal yg menakutkan. Sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman mengatkan “ Kapankan pertolongan Allah itu datang? “ Katakanlah bahwa pertolongan Allah itu dekat atas orang-orang yang beriman”

    (Q.S Al Baqoroh : 214 )


    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah


    Itulah jalan yang ditempuh orang-orang shaleh terdahulu,jalan yang ditempuh oleh manusia pilihan Allah subhanahu wa ta’ala di dalam menggapai surgaNya. Jalan yang berat ,jalan yang susah,penuh dengan duri,jalan yang diliputi dengan kesusahan dan rintangan .Rasulullah menceritakan bagaimana orang-orang terdahulu menggapai surganya Allah subhanahu wa ta’ala dalam salah satu hadisnya :


    “Khabab berkata, "Aku menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau sedang duduk beralaskan selendang di bawah naungan Ka’bah, saat itu kami sedang mengalami siksaan yang sangat keras dari orang-orang Musyrikin. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, tidakkah tuan memohon pertolongan?’ Seketika itu pula beliau bangun dengan muka merah lalu bersabda, ‘Sungguh diantara orang-orang sebelum kalian ada yang disisir dengan sisir besi lalu dagingnya terkupas dari tulangnya atau uratnya namun hal itu tidak memalingkannya dari agamanya, dan ada juga yang diletakkan gergaji di tengah kepalanya lalu kepalanya itu digergaji hingga terbelah menjadi dua bagian, namun siksaan itu tidak menyurutkan dia dari agamanya” (HR Bukhori )


    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah



    الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ، ولله الحمد

    Jalan menuju surga ialah jalan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Sebagaimana Nabiyullah Nuh ‘alaihi salam beliau pernah dicaci maki kaumnya,ditertawakan bahkan diancam akan dibunuh dengan cara dilempari batu,Nabiyullah Yusuf pernah merasakan hidup di dalam penjara selama belasan tahun, Nabiyullah Zakariya diuji dengan kemandulan istrinya selama 80 tahun namun tidak membuat beliau putus asa untuk tetap berdo’a kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Nabi luth di usir dari kampung halamannya, Nabi musa juga di ancam akan di bunuh oleh kaumnya sendiri. Begitu juga Nabi Ayub ‘alaihi sallam pernah mengalami sakit yang berkepanjangan hingga dijauhi oleh tetangga dan saudaranya bahkan dijauhi oleh istrinya sendiri lantaran penyakit beliau, Namun itu semua tidak pernah membuat beliau putus asa dan putus harapan.


    Jalan menuju surga ialah jalan yang penuh ujian dan cobaan. Baik cobaan harta kita,jiwa kita ,keluarga hita bahkan nyawa kita. Sehingga kita tidak heran jika seorang Rasul Muhammad rela mempertaruhkan harta dan jiwanya demi mengharap ridho Allah ta’ala berupa surga. Rosulullah bersama para sahabatnya pernah mengalami masa kesulitan ekonomi selama tiga tahun. Selama masa itu pula tak mudah bagi beliau untuk mendapatkan sepotong roti,tak mudah juga seorang tua mendapatkan nafkah untuk keluarganya. Diceritakan bahwa saat Bani Mutholib dan Bani Hasyim diboikot oleh kaum kafir quroisy maka Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti ajaran beliau susah untuk mendapatkan makanan hingga setiap pagi terdengar suara tangisan anak anak karena kelaparan,tidak sedikit sahabat yang hanya makan dedaunan,makan kulit hewan yang mereka temukan di pinggir jalan. Tapi ini semua ialah jalan menuju surga.


    Bilal bin rabbah seorang sahabat yang membeli surga dengan pengrobanan nyawanya. Suatu hari karena keislaman beliau diketahui oleh kaum kafir quroisy maka kemudian beliau diikat lehernya dengan tali yang sangat kuat kemudian diseret ditengah perkampungan layaknya seekor kambing. Tidak berhenti di situ bahkan beliau diseret di tengah padang pasir yang sangat panas kemudian ditaruh di atas dadanya batu yang sangat besar namun hal itu tak mebuat keimanan beliau berubah. Begitu juga Mus’ab bin Umair seorang pemuda bangsawan keturunan seorang yang kaya raya hidup dengan penuh kemewahan. Namun setelah beliau menyatakan keislamannya beliau tak dikasih makan oleh orang tuanya sendiri dalam jangka waktu yang lama bahkan beliau di usir dari rumahnya sendiri, namun hal ini tak mebuat surut keimanannya. Begitu juga Abu dahdah yang membeli surgaNya dengan kebun kurmanya yang luas dan penuh dengan kekayaan. Namun kebun tersebut beliu infaqkan di jalan Allah untuk membeli surga. Sehingga manakala beliau pulang ke rumahnya yang ada di dalam kebunnya beliau mengatakan kepada istrinya “ Wahai istriku keluarlah! keluarlah dari rumah ini karena rumah ini sekarang bukan milik kita”Aku telah menjualnya dengan surga” Tuturnya. Begitu juga apa yang dilakukan Abu Thalhah,beliau menginfaqkan harta terbaik yang ia miliki berupa kebun yang penuh dengan kekayaan pohon kurma serta air telaga yang menyegarkan. Namun Abu Thalhah jual harta terbaiknya itu di sisi Allah untuk memperoleh surgaNya.


    Tidak hanya harta yang mereka jual untuk membeli surga namun jiwa dan raga mereka jual untuk memperoleh surga. Dalam konteks pengorbanan ini pula, maka kita teringat kepada kisah heroik Keluarga Yasir di awal Islam, saat mereka melewati penyiksaan demi penyiksaan atas komitmen keislaman mereka, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghibur mereka dengan mengatakan:


    صَبْرًا يَا آلَ يَاسِرٍ ، فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ

    “Bersabarlah, wahai Keluarga Yasir! Karena sesungguhnya janji pertemuan kalian adalah Surga.”


    Itulah gambaran para sahabat membeli surgaNya Allah dengan harta merea dengan jiwa dan bahan dengan nyawanya.lantas pantaskah kita masuk surga sementara hidup kita penuh dengan bergelimangan harta,penuh dengan foya foya mencari kesenangan hawa nafsu semata.


    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah


    Padi hari ini,hari raya ‘Idul Adha atau ‘Iedul qurban Allah mengingatkan kita tentang kisah Nabi Ibrahim ‘alaihi sallam.Tentang perjuangan beliau dan pengorbanannya untuk menggapai surgaNya Allah ta’ala. Sehingga beliau mendapat julukan “khalilullah/kekasih Allah” sudah sepatutnya kita mengikuti jejak beliau di dalam menggapai surgaNya Allah Ta’ala.


    Di masa kecil Nabi Ibrahim sudah menghadapi tantangan yang amat berat. Beliau harus bertentangan dengan bapaknya sendiri yang kafir.  Bahkan beliau harus marasakan pisah dengan bapaknya sendiri karena diusir lantaran mempertahankan keimanannya bahkan beliau sempat diancam akan dibunuh oleh ayahnya sendiri.Allah ta’ala berfirman :


     قَالَ أَرَاغِبٌ أَنتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا


     Ayahnya Nabi Ibrahim berkata mengancamnya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti mencelanya, maka niscaya kamu akan aku bunuh dengan lemparan batu, dan tinggalkanlah aku dalam waktu yang lama" (Q.S Maryam : 46 )

    Cobaan Nabi Ibrahim tidak berhenti di sana,ketika menginjak usia remaja beliau harus bertentangan dengan masyarakat dan pemuka kaumnya yang notabennya penyembah berhala. Sehingga dengan kegagahan dan keberanian beliau,akhirnya Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang hina itu. Pada akhirnya karena perbuatan itulah sehingga beliau harus mendapat siksaan dari kaumnya yaitu beliau di bakar dengan api yang membara . Namun kemudian Allah menyelamatkannya. 


    قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِن كُنتُمْ فَاعِلِينَ قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

     Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak"lalu mereka menyalakan api dan melemparkan Nabi Ibrahim ke dalamnya. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",

    ( Q.S Al Anbiya : 68-69 )


    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah


    الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ، ولله الحمد

    Cobaan pun tak berhenti di sini.ketika Nabi Ibrahim sudah mempunyai keluarga Allah pun menguji dengan berbagai macam ujian. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istrinya hajar dan anaknya yang masih bayi di padang pasir yang kering keorntang,tak ada tumbuh tumbuhan,tak ada satu pun orang tinggal di sana ,tak ada tanda-tanda kehidupan pun di temnpat itu. Namun karena ini adalah perintah Allah maka Nabi Ibrahim pun melakukannya bahkan istrinya pun juga rela di tinggal suaminya di tempat yang kering kerontang sementara ia membawa putra kesayangannya yang masih kecil. Saat itu Nabi Ibrahim berdoa :


    رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ

     “Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di sebuah lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman dan air di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang suci, Wahai Rabb kami, kami melakukan hal itu karena perintahMu supaya mereka menegakkan sholat.”

    (Q.S Ibrahim : 37 )

    Setelah putra kesayangannya Isma’il menginjak usia remaja,saat Nabi Ibrahim bangga dengan keadaan putranya karena keshalihan dan keminannya, Allah pun menguji kembali Nabi Ibrahim dan putranya Ismai’l ‘alaihimaas salam. Sebuah perintah yang tak terjadi pada Nabi-nabi sebelum beliau,sebuah perintah teramat sangat berat,bagaimana tidak . Allah memerintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya.


    فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ

    Maka tatkala Ismail beranjak besar dan berjalan bersama ayahnya, ayahnya berkata: "Wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka bagaimana apa pendapatmu?" 


    Jawab yang menarik dari seorang anak yang patuh kepada perintah ayahnya dan perintah Rabbnya


    قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

    Ismail menjawab: "Wahai ayahkku, kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu untuk menyembelihku; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

    (Q.S Ash Sahffat : 102 )


    Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah

    الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ، ولله الحمد


    Demikianlah para Nabiyullah dan pengikutnya serta manusia pilihan Allah di dalam menelusuri jalan ke surga yang penuh dengan duri dan rintangan. Ada yang menjual seluruh kekayaanya demi mendpatkan surgaNya Allah,ada yang menjual jiwanya dalam rangka ketatan kepadaNya. Ada yang harus merasakan susahnya hidup di penjara, ada yang harus merasakan pahitnya di usir dari kampung halamannya lantaran keminan, ada yang digergaji kepalanya,disembelih, harus marasakan pahitnya kelaparan dan kesusahan hidup,Ada yang merasakan pahitnya meninggalkan keluarga bahkan harus menyembelih anaknya sendiri . Namun inilah jalan menuju surga.


    Semoga Allah menguatkan hati kita untuk menelusuri jalanNya menuju surga yang penuh dengan rintangan dan kesusahan. Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar tetap berada di jalan kebenaran jalan menuju jannatul firdausil ‘ala


    إن الله وملآئكته يصلون على النبى يآأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما : اللهم صل وسلم على هذا النبى الكريم والرسول العظيم سيد الغر المحجلين نبينا وشفيعنا وقرة أعيننا محمد وعلى آله

    اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموت إنك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضى الحاجات ويا كافى المهمات

    رَبَّنَا ظَلَمنَا أَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْن

    اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.


    Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang zhalim dan kafir.


    اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ

    Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.


    رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ

    Ya Rabb, Wahai yang Maha Agung lagi Maha Perkasa.


    Ya Allah, wahai yang Maha tahu segala lumuran aib dan maksiat, ampunilah
    sebusuk apapun diri-diri kami selama ini. ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib aib kami.

    Ampunilah diri-diri kami ya Allah, tolonglah kami ya Rabb. Ya Allah ampunilah dosa dan kesalahan kami baik yang kecil mapun yang besar,yang kami sengaja maupun tidak kami sengaja.bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran kelam masa lalu kami.


    Ya Allah hanya kepadaMu lah kami memohon, Ya Allah hanya kepadaMu lah kami meminta pertolongan,kepada siapa lagi kami mengadukan do’a ini melainkan kepadaMu Ya Allah.kami merintih dan menangis di hadapanMu agar Engkau mengabulkan doa kami Ya Allah.


    Ya Allah maafkan lah dosa dan kesalahan orang tua kami,sayangilah mereka sebagaimana meraka menyayangi kami ketika kecil.Ya Allah ibu kami Ya Allah susah di atas susah mengandung kami ya Allah.sakit di atas sakit melahirkan kami ya Allah. Susah mereka mendidik kami ya Allah.di antara mereka telah meninggal ya Allah dan kami belum sempat berbakti kepadanya. Ketika mereka masih hidup kami sering menyakiti hatinya ya Allah.


    Ya Allah inilah anaknya Ya Allah.memohon doa kepadaMu ya Allah. Lapangkanlah kuburan merek. Selamatkan mereka dr adzab kubur ya Allah. Susah mereka di dunia karena kami ya Allah, jangan lagi Engkau susahkan mereka di alam kubur ya Allah.


    Ya Allah ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada
    tubuh kami.ampuni jikalau selama ini kami pernah mendzoliminya, jadikan sisa umur kami
    menjadi anak yang tahu balas budi ya Allah.


    Ya Rabb ampuni kedua orangtua kami, bahagiakan, muliakan sisa umurnya ya Allah.
    jadikan akhir hayatnya khusnul khotimah.lindungi dari siksa kubur ya
    Allah.jadikan doa kami menjadi cahaya bagi hatinya, cahaya bagi kuburnya.

    Ya Allah di antara ayah kami sudah meninggal Ya Allah. Ya Allah susah mereka mencari nafkah untuk kami Ya Allah. Pergi pagi pulang petang Ya Allah.keringat telah membasahi tubuh mereka semata-mata untuk menghidupi kami Ya Allah. Susah mereka ,letih mereka di dunia hanya utk kami ya Allah. Jangan lagi Engkau susahkan mereka di alam kubur ya Allah. Selamatkan mereka dari adzab kubur ya Allah.


    Ya Rabb balaslah kebaikan orang-orang yang berbuat baik kepada kami.
    golongkan kami menjadi makhlukmu yang tahu diri dan tahu balas budi ya Allah.

    Ya Rabb andai suatu saat malaikat maut menjemput kami, ijinkanlah saat kematian
    kami saat terindah dalam hidup ini dengan bekal yang cukup ya Allah.
    ya allah ijinkan kami wafat khusnul khotimah.


    Ya Allah masukkanlah kami ke dalam surga firdausMu dan jauhkanlah kami dari siksa neraka Ya Allah.


    Ya Allah hanya engkaulah segala-galanya bagi kami, kami hanya sekedar makhlukmu
    yang tiada arti bagimu tapi engkau adalah segala-galanya bagi kami.
    ijinkan kami pulang dalam ridhomu ya Allah.

    Ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Pengampun dan suka mengampuni; ampunilah kami, khususnya hamba-hambaMu bangsa Indonsia. Ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa para pemimpin kami.

    Ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Pengasih; kembalikanlah kasih-sayang dan rahmatMu kepada rakyat dan negeri kami, Indonesia. Kembalikan akal sehat dan rasa kemanusiaan kepada rakyat dan pemimpin-pemimpin kami. Lepaskan kami dan pemimpin-pemimpin kami dari belenggu penjajahan apa saja, termasuk penjajahan oleh diri dan kepentingan sendiri.

    Ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Penyayang; rekatkanlah kembali kesatuan dan persatuan di antara kami. Jangan biarkan nafsu; angkara; dan kepentingan sesaat mencabik-cabik persaudaran kebangsaan kami. Lepaskanlah kami dari krisis-krisis jalin-jemalin yang melilit bangsa kami dan keluarkanlah kami dari kemelut berkepanjangan yang menimpa kami.

    Ya Allah ya Tuhan kami Yang Maha Kuasa. Jangan lagi kuasakan atas kami, karena kesalahan-kesalahan kami, penguasa-penguasa yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas-kasihan kepada kami.

    Ya Allah Ya Rabbi

    Aku bersimpuh berserah diri

    Mohon perkenan-Mu Ya Rabbi

    Trimalah curahan hati kami

    Ini tentang masa depan negeri 

    Dan anak cucu kami



    Ya Allah, Ampuni kami

    Salah dan lemah kami

    Tak kuasa jaga negeri

    Amanah para wali

    Sang Kuasa opini semau hati

    Rampas pikiran anak negeri



    Ya Allah, Ya Tuhanku,

    Sore ini aku bersimpuh, mengadu pada-Mu

    Detik-detik akhir belitan haus dan sesalku

    Bulan mulia cepat sekali berlalu



    Ya Allah, Tuhan Maha Kuasa,

    Karuniakan aku syukur senantiasa

    Meski aniaya diri tak kunjung jera

    Selangkah saja menapak anak tangga bahagia



    Mohon karuniai aku ya Allah, Ya Rabbi

    Meski lalai di sana sini

    Karuniai aku, sepercik zamzam penyuci hati

    Bilas riya, ujub, angkuh, dengki, malas, dan lemah diri



    Ya Allah, ya Rahman ya Rahim

    45 kali  sudah puasa di bulan istimewa

    Kapankah raih derajat taqwa nan-mulia

    Damai jiwa dalam bahaya



    Ya Allah, firman-Mu kulantun hari demi hari

    Jaga diri dan famili dari siksa api abadi

    Karuniakanlah hikmah-Mu ‘tuk kami

    Tak salah didik famili sendiri



    Allahu, Rabbana, ampuni kami semua

    Utusan-Mu ajarkan Islam, nama satu agama

    Bukan Islam Arab, Islam China, atau Islam Nusantara

    Ajari kami, beda orang di hutan dan orang hutan



    Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa

    Dulu, utusan Nabi-Mu bersusah payah ke Nusantara

    Tinggalkan kampung dan sanak keluarga

    Sebarkan Tauhid, inti ajaran para ambiya



    Ya Allah, kini ada yang kata, manusia sama derajatnya

    Pemimpin mukmin dan kafir tiada beda

    Nyembah tuyul atau Allah sama saja

    Taat setan dikata demi kebebasan



    Ya Allah, Ya Rahman, Ya Hayyu, Ya Qayyum

    Kami bersyukur dan terus memohon ampun

    Karuniakan kami jumpai-Mu dalam senyum

    Walau karihal kaafiruun, walau karihal munafiqun



    Ya Allah, sadarkan kami semua

    Setan musuh yang nyata

    Setan jin dan manusia

    Pintar putar kata dusta



    Tauhid disekat, pluralisme dipuja

    Kesetaraan gender gusur Fiqhun-Nisa

    Budaya gantikan agama

    Mungkin tak paham, mungkin jumawa



    Tafsir disingkir, diganti Hermeneutika

    Itu Tafsir tekstual dan budaya, katanya

    Gay dan Lesbi dipromosi terbuka

    Demi Hak Asasi Manusia Durjana



    Ya Allah, karuniakan kami hikmah tinggi

    Agar adil dan beradab pada diri sendiri

    Paham posisi sesuai petunjuk Nabi

    Ikhlaskan diri berjuang hari demi hari



    Ya Allah, limpahkan berkah dari langit dan bumi

    Untuk diri, negeri dan pemimpin kami

    Jauhkan keangkuhan dalam kebodohan diri sendiri

    Ampuni kami, kedua orang tua kami, dan saudara-saudara kami



    Rabbana, kini Fajar Idul Fithri menyapa

    Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa

    Fain-lam taghfir-lanaa wa-tarhamnaa,

    la-nakuunanna minal-khaasiriin

    Wa’fu’anna, waghfir-lanaa, warhamnaa, Anta Maulaanaa

    Fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin…



    Allahu akbar…

    Allahu akbar

    Allahu akbar

    Walillaahil-hamdu
     

  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Gabung grup WhatsApp!

    Dapatkan kiriman broadcast bermanfaat dari Asatidzah Baitul Hikmah melalui WhatsApp. Bergabung sekarang juga.

    ALAMAT

    Jl. Raya Solo - Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57551

    EMAIL

    baitulhikmahskh08@gmail.com
    baitulhikmahskh@gmail.com

    TELEPON/WA

    (0271) 592567
    085 77 0189 272

    REKENING

    Bank Mandiri Syariah an. Yayasan Baitul Hikmah No. Rek. 7078080005

    Ketik dan Tekan Enter