Begitu banyak cara Allah Ta’ala memberikan celah hidayah kepada hamba-Nya. Bahkan hanya dari melihat seorang santri komat-kamit, seperti kisah yang diceritakan Achmad Fauzan dari Pustaka Tahfidz berikut ini.
Tamu Cina dan Qur’an tebal
Dilihatnya santri itu kadang matanya terpejam dengan mulut berkomat-kamit, melafadzkan ayat-ayat yang sedang dihafalkannya, dan sesekali santri tersebut membuka matanya lalu melihat mushaf kecil yang sedang dipegangnya ,untuk mengoreksi apakah hafalan Al-Qur’an yang sedang dibacanya sudah betul atau belum.
Si tamu itu menjadi penasaran, apa yang sedang dilakukan oleh santri itu. Lantas ia mendekati santri itu dan tanpa basa basi, ia duduk di depan santri yang sedang ngaji itu sambil bertanya, “Maaf, adik ini sedang apa?”
Santri yang kebetulan sedang terpejam itu sempat kaget dengan kehadiran si tamu yang mendadak itu.”Eh, anu Om… Sedang ngaji. Muraja’ah dan sekalian membuat hafalan.”
“Hafalan apa?”
“Hafalan Al-Qur’an Om.”
“Maksudnya, Al-Qur’an kitab suci itu???”
“Iya Om… Al-Qur’an kitab suci umat Islam…Emangnya om ini agamanya apa?” Santri itu mulai berani bertanya.
“Maksud Adik, Al-Qur’an kitab suci Islam yang tebal itu yang dihafal? Memang bisa dihapal? Itu kan tebal banget…” Tanya si tamu itu dengan mengangkat tangannya dan jari tangannya mengisyaratkan tebal. Rupanya ia tidak begitu menggubris pertanyaan santri itu tentang agamanya.
“Ah, tidak kok Om… yang saya hafalkan bukan Al-Qur’an yang tebal itu, mana mampu otak saya menghafal sekian tebalnya. Saya cuma menghafalkan Al-Qur’an yang kecil ini,” jawab santri itu sambil menunjukkan Al-Qur’an kecil yang sedang dipegangnya.
qurankecil
Al-Qur’an berukuran kecil
Percakapan yang singkat bukan? Semoga di balik keringkasan pengalaman tersebut, tamu Cina itu Allah Ta’ala sisipkan secercah hidayah-Nya. Aamiin.
(adibahasan/arrahmah.com)
0 komentar:
Posting Komentar